Sampai di TPS3R, Wagub NTB langsung melihat produk apa saja yang telah dihasilkan oleh TPS3R-Tematik Stunting Desa Anyar beliau bertanya “Pupuk-Pupuk Organik ini akan di jual kemana”, ujarnya kepada Kades Anyar (Ir. Rusni).
“Untuk saat ini, Pupuk Organik yang dihasilkan oleh TPS3R belum bisa kami jual keluar desa karena tingginya pesanan masyarakat Desa Anyar terhadap pupuk organik ini. Pupuk yang sudah dikemas sebanyak 1 Ton lebih yang kita lihat saat ini sudah dipesan oleh para petani Desa Anyar dan ini pun masih kurang”, Jawab Kades Anyar (Ir. Rusni).
“Disamping itu jaga lumayan banyak sampah-sampah plastik yang sudah kami kumpulkan, namun belum bisa kami apa-apakan karena kami belum punya alat pencacah plastik karena di TPS3R saat ini hanya ada alat untuk mengepres sampah plestik saja”, Imbuhnya.
“Yang menjadi pemikiran kami saat ini terkait pengolahan Magot ini, disamping kami belum tahu cara memproduksinya lebih-lebih yang menjadi pemikiran kami terkait pemasarannya. Karena jujur saja kalau kedepannya kami sudah bisa memproduksi Magot ini lantas kami jual kemana”, Ujar Kades Anyar kepada Wagub NTB.
“Bagaimana ini Pak Kadis, kayaknya Bapak kurang melaksanakan sosialisasi terkait cara pengolahan maupun pemasaran hasil sampah, saya tidak ingin hal ini menjadi kendala para pihak tidak tahu cara mengolah maupun memasarkan hasil pengolahan sampah, disini kita punya Aplikasi Lestari “Zero Waste” yang menyediakan ruang intraksi bagi masyarakat yang bisa memberikan saran, masukan dan juga pengaduan seputar masalah pengolahan sampah akan tetapi masyarakat masih belum tahu cara mengolahnya, terlebih lagi ini TPS3R”, Ujarnya kepada Kadis DMP Prov dan DLH Kabupaten Lombok Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar